Pages

Sabtu, 18 Mei 2013

HAL MEMBACA RA’ (ر)


MATERI X
HAL MEMBACA RA’ (ر)
Cara membaca raa’ ada itu tiga macam:
1.    Yang di tebalkan (مُفَخَّمَة) yaitu:
a.      Raa’ Fathah (رَ), contoh : رَبَّنَا
b.      Raa’ dhammah (رُ), contoh : حَرَّمَ
c.      Raa’ sukun (رْ) sedang huruf sebelumnya berbaris fathah (--َ--) atau dhommah  (--ُ--), contoh:  مَرْضِيَّةُ
d.     Raa’ sukun (رْ) sebelum kasroh (--ِ--) tetapi kasroh itu bukan asli dari asal perkataan contoh:  اِرْجِعُوْا . اِرْحَمُ
e.      Raa’ sukun (رْ) huruf sebelumnya juga kasroh yang asli    (-ِ-) tetapi sesudah raa’ itu ada salah satu dari huruf isti’laa’ (اِسْتِعْلاَء) yang tujuh yaitu: kha’ (خ), shod (ص), ghoin (غ), dhod (ض), tha’ (ط), dan dzo’ (ظ), yang tidak berharakah huruf isti’laa. Dalam satu kalimat bunyinya: (خُصَّ ضَغْطٍ قِظْ)
Contohnya: قِرْطَاسٌ . مِرْ صَادٌ . فِرْقَةٌ
2.    Yang tipis (مُرَقَّثَةُ) yaitu:
a.       Apabila raa’ tadi berharkat kasroh (رِ) baik pun dalam permulaan perkataan atau pertengahan atau penghabisan baik pada kata kerja (فِعْلٌ) atau kata benda (ِاسْمٌ).
Contohnya: رِزْقٌ . أَرِنَا . الفَجْرُ
b.      Apabila sebelum raa’ ada yaa’ sukun (ىْ).
Contoh: خَيْرٌ .  قَدِيْرُ
c.       Apabila sebelum raa’ sukun  (رْ) itu huruf yang berharakat kasroh (-ِِِِِِِِ-) yang asli tetapi yang sesudahnya bukan huruf isti’laa’ (اِسْتِعْلاَءُ).
Contohnyaأَنْذِرْهُمْ . فِرْ عَوْنَ:
3.    Yang boleh dibaca tebal dan tipis yaitu: raa’ sukun (رْ) dan huruf yang sebelumnya berharakat kasroh (-ِ-) sesudahnya ada salah satu huruf isti’laa’ yang berharakat kasroh (-ِ-)
Contohnya: مِنْ عِرْضِهِ . بِحِرْصٍ

0 komentar:

Posting Komentar