Pages

Sabtu, 18 Mei 2013

HAL BACAAN PANJANG ATAU MAD


MATERI IX
HAL BACAAN PANJANG ATAU MAD
(مَدُّ)
1.    Mad Thobi’i (مَدُّ طَبِيْعِي) adalah apabila ada:
Alif (ا ) sesudah fathah (-َ-)atau yaa’ sukun (ىْ) sesudah kasroh   (-ِ-) atau wau sukun (وْ)  sesudah dhommah (-ُ-)
Cara membacanya harus panjang sepanjang dua harokat (dua gerakan huruf) atau di sebut satu alif.
Umpamanya: قُوْلُوْا. فِيْهِ. مَالَ . نُوْحِيْهَا .
Keterangan:
Mad artinya panjang.
Thabi’I artinya biasa.

2.    Mad Wajib Muttashil (مَدُّ وَاجِب مُتَّصِل) adalah apabila ada Mad Thobi’i bertemu dengan hamzah (ء) di dalam satu kata (kalimat) cara membacanya: wajib panjang 5 harakat atau dua setengah kalimat Mad Thobi’i atau dua setengah alif
 Umpamanya: سَوآءٌ. جِئَ . سُوْءَ . جَاءَ . سَاءَ . وَرَاءَ
 Keterangan: 
 Muttashill artinya bersambung.
3.    Mad Jaiz Munfashil (مَدُّ جَائِز مُنْفَصِل) adalah apabila ada Mad Thobi’i bertemu dengan hamzah (ء) tetapi hamzah itu di lain kalimat.
Cara membacanya boleh dipanjangkan seperti Mad Thobi’i.
Akan tetapi seperti mad wajib muttashil lebih baik.
Umpamanya: وَلاَ أَنْتُمْ . ِبَِمَا أُنْزِلَ . قُوْلًوا أَنْفُسَكُمْ . فِي أَنْفُسِكُ.مْ
Keterangan:
Jaiz artinya boleh (dibolehkan).
Munfashil artinya terpisah.

4.    Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi (مَدُّ لاَزِم مُثَقَّل كِلْميّ) atau Mad Lazim Muthawwal (مَدُّ لاَزِم مُطَوَّل) adalah apabila ada Mad Thobi’i bertemu dengan tasydid (--ّ--) di dalam satu perkataan kalimat.
Cara membacanya harus panjang selama 3 Mad Thobi’i atau 6 harakat.
Umpamanya: وَلاَ الضَّالِّيْنَ . الطَّامَّة . الصَّاخَةُ
Keterangan:
Lazim artinya pasti dan wajib.
Mustaqqol artinya diberatkan.
Kilmi artinya sebangsa.
Muthawwal artinya dipanjangkan.
5.    Mad Lazim Mutsaqqal kilmi (مَدُّ لاَزِم مُخَفَّف كِلْمِي) adalah apabila ada Mad Thobi’i bertemu dengan huruf mati /sukun (--ْ---).
Cara membacanya seperti mad lazim muthawwal (sepanjang 6 harakat).
Umpamanya: الآن hanya ada satu perkataan dalam Surat Yunus (يونس).
6.    Mad layin (مَدّ لَيِّن)  adalah apabila ada wau sukun (وْ)  atau ya’ sukun (ىْ) sedang huruf yang sebelumnya itu berharakat fathah (--َ-- ).
Cara membacanya sekedar lunak atau lemas.
Umpamanya: ريْْبٌ . خَوْفٌ . بَيْتٌ
Keterangan: 
Layin artinya: lunak
7.    Mad ‘Aridh Lissukun (مَدُّ عَارَض لِلسُّكُوْنِ) adalah apabila ada waqaf (وَقْفٌ) atau tempat pemberhentian membaca, sedang waqaf itu ada Mad Thobi’i atau Mad Layin.
Cara membacanya ada 3 macam:
a.      Yang  lebih utama supaya dibaca panjang (6 harakat).
b.      Yang pertengahan dibaca 4 harakat.
c.      Yang pendek yakni boleh dibaca seperti Mad Thobi’i yaitu dua harakat.
Umpamanya: خَالِدُوْنَ . سَمِيْعٌ َبصِيْرٌ . المُحْسِنُوْنَ
Keterangan:
‘Aridh artinya yang bertemu atau yang bertentangan.
Li artinya karena.
Sukun artinya mati atau berhenti.

8.    Mad Shilah Qashiroh (مَدُّ صِلِةُ قَصِيْرَةُ) adalah apabila ada haa’dhamir (ه) sedang sebelumnya ada huruf hidup yang berharakat (-َ--ِ--ُ-)
Cara membacanya harus panjang seperti Mad Thobi’i (dua harakat).

Keterangan:
Shilah artinya hubungan.
Qashirah artinya pendek.

9.    Mad Shilah Thawilah (مَدُّ صِلِةُ طَوِيْلَة) adalah apabila ada mad shilah qashirah (مَدُّ صِلِةُ قَصِيْرَةُ)  bertemu dengan hamzah (ء).

Cara membacanya seperti Mad Jaiz Munfashil.
Umpamanya: مَا لَهُ أَخْلَدَهُ . عِِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ

10.Mad I’wadh (مَدُّ عِوَضُ) adalah apabila ada fathatain (--ً--) yang jatuh pada waqaf  (pemberhentian) pada akhir kalimat.
Cara membacanya dipanjangkan seperti Mad Thobi’i dan tidak dibaca seperti tanwin.
Umpamanya: عَلِيْمًا حَكِيْمًا . سَمِيْعًا بَصِيْرًا . فَتْحًا مُبِيْنًا .
Keterangan:
Iwadh artinya ganti.

11.Mad Badal (مَدُّبَدَلُ) adalah apabila ada hamzah (ء) bertemu dengan mad (panjang)
Cara membacanya tetap seperti Mad Thobi’i
Umpamanya: آخَذَهُ . إِْيمَانٌ . آدَمَ
Keterangan:
Badal artinya ganti, dinamakan Mad Badal karena asli hurufnya dalah hamzah sukun (ءْ) di ganti dengan wau sukun (و) dasn yaa’ sukun (ىْ)
آدَمَ  aslinya  أَأْدَمُ
إِْيمَانٌ asalnya ِإإْمَانُ
آخَذَهُasalnya أَأْخَذَهُ

12.Mad Lazim Harfi Musyabba’ (مَدُّ لاَزِم حَرْف مُشَبَّع)adalah apabila pada permulaan surat Al-Qur’an terdapat salah satu atau lebih dari huruf yang delapan yakni nun (ن) qaff (ق) shad (ص) ain (ع) sien (س) laam (ل) kaaf (ك) dan mim (م) yang dikumpulkan di dalam kalimat yaitu: (نقص عسلكم )
Cara membacanya: harus dibaca panjang sepanjang 6 harakat
Umpamanya: ن والقلم . آلم . يس
Keterangan:
Musyabba’ artinya di kenyangkan.

13.Mad Lazim Harfi Mukhffaf (مَدُّ لاَزِم حَرْفىِ مُخَفَّفْ) adalah apabila pada permulaan surat dari Al-qur’an ada huruf yang lima yaitu: haa’ (ه) thaa’ (ط) haa (ح) raa’ (ر) yang di kumpulkan dalam satu kalimat (حَيٌّ طَهُوْرٌ).
Cara membacanya ditempatkan dengan tasydid dan Mad Thobi’inya.
Umpamanya: حم . آلم . يس
14.Mad Tamkien (مَدُّ تَمْكِيْنُ) adalah apabila ada yaa’ sukun (ىْ ) yang di dahului dengan yaa’ yang bertasydid dan yang harakatnya kasroh (--ِ--)

15.Mad Farq ( مَدُّفَرْقِ) adalah adalah mad yang membedakan antara pertanyaan dan yang bukan, yang di dalam Al-qur’an terdapat di empat tempat.
Cara membacanya harus dipanjangkan untuk membedakan antara pertanyaan atau bukan
Umpamanya:         آالذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ أَمْ الأُنْثَيَيْنِ                                                           
                        قُلْ آللهُ أَذِنَ لَكُمْ                      
                        آللهُ خَيْرٌ اَمْ مَا يُشْرِكُوْنَ
Keterangan:
Farq artinya membedakan atau pembedaan.

0 komentar:

Posting Komentar