بسم الله الرحمن الرحيم
Ibu-ibu yang
kami cintai,
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pertama-tama
marilah kita panjatkan syukur kepada Allah SWT, atas nikmat yang telah diberikan
kepada kita sekalian, yang dengan rahmat-Nya pula kita bersama-sama bisa
berkumpul di tempat yang indah ini.
Kedua kalinya salawat dan salam slalu kita
limpahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari jalan
yang berliku-liku menuju jalan yang lurus.
Para hadirin yang berbahagia.
Anak adalah buah hati bagi kedua
orang tuanya yang sangat disayangi dan dicintainya. Sewaktu bahtera rumah
tangga pertama kali diarungi, maka pikiran pertama yang terlintas dalam benak
suami istri adalah berapa jumlah anaknya kelak akan mereka miliki serta kearah
mana anak tersebut akan dibawa.
Sebagian
orang tua akibat pandangan yang keliru menginginkan agar kelak anak-anaknya
dapat menjadi bintang film (Artis), bintang iklan, fotomodel dan lain-lain.
Mereka beranggapan dengan itu semua kelak anak-anak mereka dapat hidup makmur
seperti kaum selebritis yang terkenal itu. Padahal dibalik itu semua mereka
kering akan informasi tentang perihal kehidupan kaum selebritis yang mereka
puja-puja. Hal ini terjadi akibat orang tua yang sering mengkonsumsi berbagai
macam acara-acara hiburan diberbagai media cetak dan elektronik, karena itu
opininya terbangun atas apa yang mereka lihat selama ini.
Banyak
orang tua yang mementingkan perkembangan anak dari segi intelektual, fisik dan
ekonomi semata dan mengabaikan perkembangan iman. Orang tua terkadang berani
melakukan hal apapun yang penting kebutuhan pendidikan anak-anaknya dapat
terpenuhi, sementara untuk memasukkan anak-anak mereka pada TK-TP Al-Qur’an
terasa begitu enggan. Padahal aspek iman merupakan kebutuhan pokok yang
bersifat mendasar bagi anak.
Di bawah ini akan kami berikan
beberapa langkah yang cukup baik dan membantu mewujudkan anak yang sholeh dan
sholehah :
1. Opini atau persepsi orang
tua atau anak yang shalih tersebut harus benar-benar sesuai dengan kehendak
Islam berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ,
bersabda:
إِذَا
مَاتَ بْنُ آدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ، صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ
أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ.
Artinya: “Jika wafat anak cucu
Adam, maka terputuslah amalan-amalannya kecuali tiga: Sadaqah jariah atau ilmu yang
bermanfaat atau anak yang shalih yang selalu mendoakannya.” (HR.Muslim)
Dalam hadits ini sangat jelas
disebutkan ciri anak yang shalih adalah anak yang selalu mendoakan kedua orang
tuanya. Sementara kita telah sama mengetahui bahwa anak yang senang mendoakan
orang tuanya adalah anak sedari kecil telah terbiasa terdidik dalam
melaksanakan kebaikan-kebaikan,melaksanakan perintah-perintah Allah Subhannahu
wa Ta'ala, dan menjauhi larangan-laranganNya.
2. Menciptakan lingkungan yang
kondusif ke arah tercipta-nya anak yang shalih. Lingkungan merupakan tempat di
mana manusia melaksana-kan aktifitas-aktifitasnya. Secara mikro lingkungan
dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:
a. Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan sebuah
institusi kecil dimana anak mengawali masa-masa pertumbuhannya. Keluarga juga
merupakan madrasah bagi sang anak. Pendidikan yang didapatkan merupakan pondasi
baginya dalam pembangunan watak, kepribadian dan karakternya.
Para hadirin yang berbahagia.
Jika anak dalam keluarga senantiasa
terdidik dalam warna keIslaman, maka kepribadiannya akan terbentuk dengan warna
keIslaman tersebut. Namun sebaliknya jika anak tumbuh dalam suasana yang jauh
dari nilai-nilai keIslaman, maka jelas kelak dia akan tumbuh menjadi anak yang
tidak bermoral. Seorang anak yang terlahir dalam keadaan fitrah, kemudian orang
tuanyalah yang mewarnainya,
Untuk itu orang tua harus dapat
memanfaatkan saat-saat awal dimana anak kita mengalami pertumbuhannya dengan
cara menanamkan dalam jiwa anak kita kecintaan terhadap diennya, cinta terhadap
ajaran Allah Subhannahu wa Ta'ala dan RasulNya Shallallaahu alaihi wa Salam,
sehingga ketika anak tersebut berhadapan dengan lingkungan lain anak tersebut
memiliki daya resistensi yang dapat menangkal setiap saat pengaruh negatif yang
akan merusak dirinya.
b.
Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan di mana
anak-anak berkumpul bersama teman-temannya yang sebaya dengannya. Belajar,
bermain dan bercanda adalah kegiatan rutin mereka di sekolah. Sekolah juga
merupakan sarana yang cukup efektif dalam membentuk watak dan karakter anak. Di
sekolah anak-anak akan saling mempengaruhi sesuai dengan watak dan karakter
yang diperolehnya dalam keluarga mereka masing-masing. Anak yang terdidik
secara baik di rumah tentu akan memberi pengaruh yang positif terhadap
teman-temanya. Sebaliknya anak yang di rumahnya kurang mendapat pendidikan yang
baik tentu akan memberi pengaruh yang negatif menurut karakter dan watak sang
anak.
c. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat adalah komunitas
yang terbesar dibandingkan dengan lingkungan yang kita sebutkan sebelumnya.
Karena itu pengaruh yang ditimbulkannya dalam merubah watak dan karakter anak
jauh lebih besar. Masyarakat yang mayoritas anggotanya hidup dalam kemaksiatan
akan sangat mempengaruhi perubahan watak anak kearah yang negatif. Dalam
masyarakat seperti ini akan tumbuh berbagai masalah yang merusak ketenangan,
kedamaian, dan ketentraman. Anak yang telah di didik secara baik oleh orang
tuanya untuk selalu taat dan patuh pada perintah Allah Subhannahu wa Ta'ala dan
RasulNya, dapat saja tercemari oleh limbah kemaksiatan yang merajalela
disekitarnya. Oleh karena itu untuk dapat mempertahankan kwalitas yang telah
terdidik secara baik dalam institusi keluarga dan sekolah, maka kita perlu
bersama-sama menciptakan lingkungan masyarakat yang baik, yang kondusif bagi
anak.
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
Artinya: “Kamu adalah umat
terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah
dari yang munkar dan beriman kepada Allah...” (Ali Imran: 110).
baguss,
BalasHapusijin copy buat anak2 TPA latihan Pildacil buat lomba ya min ^^
BalasHapusijin copy buat anak2 TPA latihan Pildacil buat lomba ya min ^^
BalasHapusijin copy buat anak2 TPA latihan Pildacil buat lomba ya min ^^
BalasHapusijin copy. Terima kasih
BalasHapus