Islam Agama Yang Benar
Saudara-saudara kaum Muslimin yang berbahagia.
Untuk memperbaiki kualitas ibadah kita, marilah
kita selalu bertaqwa kepada Allah saja, tidak kepada selain-Nya. Selalu
bersyukur kepada Allah setiap waktu, di setiap tempat, dan di setiap keadaan,
atas segala kenikmatan dan karuniaNya yang tidak dapat kita hitung. Juga selalu
menjalankan yang disyari’atkan Allah dan yang disampaikan oleh Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Salam.
Saudara-saudara kaum Muslimin yang berbahagia.
Krisis yang terjadi di Indonesia beberapa tahun
yang lalu sampai saat ini, bukan saja krisis moneter tapi juga krisis
kepercayaan terhadap agama Islam oleh penganutnya sendiri. Krisis kepercayaan
terhadap kebenaran Islam sebagai agama universal dan paripurna tidak dapat
dipungkiri telah melanda banyak orang yang mengaku dirinya beragama Islam. Ini
terbukti dengan gaya hidup mereka yang dilihat secara lahiriyah masih ada saja
kesamaan dengan gaya hidup orang-orang yang nonMuslim. Misalnya dalam masalah
makan minum dengan berdiri dan dengan tangan kiri kaum Muslim masih banyak yang
ikut-ikutan berbuat demikian pada acara-acara resmi, padahal makan dan minum
dengan tangan kiri atau berdiri bukan etika Islami. Sementara kalau melihat
kaum wanita di jalan-jalan, sulit dibedakan antara seorang muslimah dengan
non-muslimah, sebab rambut sama-sama terlihat, betis sama-sama terbuka,
sama-sama menor dalam bersolek bahkan sama-sama berpakaian ketat. Yang mana
semuanya dilarang dalam Islam.
Kaum muslimin yang berbahagia.
Boleh jadi semua itu akibat ketidaktahuan atau
ketidak fahaman. Namun ketidak tahuan itu adalah akibat bahwa kebanyakan kaum
muslimin telah kehilangan kepercayaan terhadap Islam, sehingga mereka cenderung
mengabaikan ajaran-ajarannya. Mempelajari ilmu-ilmu Islam dianggap ketinggalan
jaman.Banyak orang Islam, bahkan kalangan akademik yang beranggapan mempelajari
ilmu-ilmu Islam tanpa dicampur dengan teori-teori ilmu barat, suatu
kemunduran.Tidak sesuai dengan perkembangan jaman dan seterusnya. Bukankah itu krisis
kepercayaan terhadap Islam?
Umumnya seseorang diketahui sebagai seorang
muslim, apabila ia melaksanakan shalat atau ketika diajak berbicara. Hanya
dalam beberapa kalangan atau kawasan saja terdapat suatu kelompok sosial secara
lahiriah tampak sebagai muslim, sebab perempuan-perempuan mereka berjilbab
misalnya.
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari
akhir, pasti mengimani dan meyakini bahwa hanya Islam sajalah yang terbaik dan
benar, sebagai pedoman beribadah dan pedoman hidup didunia. Sebab ia meyakini bahwa
segala yang dikatakan Allah dan RasulNya pasti benar dan baik.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya agama (yang ada) di sisi Allah adalah
Islam.” (Ali Imran: 19)
Berkaitan dengan ayat ini, Imam Ibnu Katsir dalam
tafsirnya mengatakan bahwa ayat tersebut merupakan berita dari Allah Subhannahu
wa Ta'ala bahwa tidak ada agama apapun yang diterima di sisi Allah, kecuali
Islam. Sedangkan Islam ialah ittiba’ (mengikuti) rasul-rasul Allah yang
diutus untuk tiap-tiap masa, sampai akhirnya ditutup dengan rasul terakhir
Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam. Sehingga jalan menuju Allah tertutup
kecuali melalui jalan Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam. Karenanya, siapa
yang menghadap Allah Subhannahu wa Ta'ala setelah diutusnya Nabi Muhammad
Shallallaahu alaihi wa Salam dengan menggunakan agama yang tidak berdasarkan
syariat beliau, maka tidak akan diterima.
Saudara-saudara kaum Muslimin yang berbahagia.
Bukankah hanya Allah Subhannahu wa Ta'ala sendiri
Yang Maha Mengetahui dengan cara apa dan pedoman bagaimana, manusia akan
mendapat maslahat hidupnya? Bukankah Dzat Yang Maha Pencipta, yang lebih
mengetahui tentang apa-apa yang diciptakanNya? Dua ayat di atas menunjukkan hal
ini semuanya. Dan kenyataan ini masih ditunjang dengan bukti-bukti lain, yang
paling utama di antaranya adalah Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
“Hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu.
Dan telah Aku sempurnakan nikmatKu untukmu dan Aku telah ridlai Islam sebagai
agamamu.” (Al-Maidah: 3).
Artinya kebenaran Islam adalah kebenaran
paripurna, kebenaran menyeluruh dan merupakan kebenaran yang betul-betul
merupakan nikmat Allah yang luar biasa. Betapa tidak, sebab apapun kebutuhan
manusia dalam rangka pengabdian dan peribadatannya kepada penciptanya sudah
tertuang dan tercukupi dalam Islam. Sesungguhnya manusia tidak membutuhkan lagi
petunjuk-petunjuk lain, kecuali Islam.
Saudara-saudara kaum Muslimin yang berbahagia.
Kesempuranaan Islam adalah kesempurnaan yang
meliputi segala aspek, untuk tujuan kebahagiaan masa depan yang abadi dan tanpa
batas. Yaitu kebahagiaan tidak saja di dunia, tetapi di akhirat juga. Karena
itu mengapa orang masih ragu terhadap kebenaran dan kesempurnaan Islam? Mengapa
orang masih mencari alternatif dan solusi-solusi lain?. Islam sudah cukup,
tidak perlu penambahan atau pengurangan untuk melaksanakan ajaran-ajaran Islam.
Kebenaran dan kesempurnaan Islam ini juga telah diakui oleh pemeluk agama lain
selain Islam. Hanya saja banyak di antara mereka sendiri yang menolak,
Dari uraian di atas, seluruh ummat Islam harus
merenung ulang mengapa ia harus beragama Islam?. Bagaimana agar ia berada dalam
lingkungan kebenaran?. Seorang pembaharu abad XII Hijriah, Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahab memberikan konsep renungan kepada kita sebagai berikut:
Pertama; Seorang muslim harus merenung dan
memahami bahwa ia diciptakan, diberi rizki dan tidak dibiarkan . Itulah
sebabnya Allah mengutus rasulNya ketengah-tengah manusia. Tidak lain untuk
membimbing mereka. Artinya ia, hidup dan ada di muka bumi karena diciptakan
Allah, ia diberi berbagai fasilllitas, rizki yang lengkap, mulai dari kebutuhan
oksigen untuk bernafas sampai rumah sebagai tempat berteduh dan lain-lainnya
sampai hal-hal yang di luar kesadaran manusia. Semua itu bukan untuk hal yang
sia-sia.
Karena manusia tidak seperti binatang, yaitu tidak
dibiarkan bebas sia-sia, tidak diabaikan dan tanpa aturan, maka Allah
menghendaki aturan untuk manusia. Tentu hanya Allah yang mengetahui aturan
paling tepat dan membawa maslahat buat manusia, sebab Dia-lah pencipta manusia
dan segenap makhluk lainnya.
Saudara-saudara kaum Muslimin yang berbahagia.
Konsep yang kedua: Seorang muslim harus memahami
bahwa Allah tidak ridla, jika dalam peribadatan kepadaNya, Dia disekutukan
dengan selainNya. Sekalipun Malaikat yang dekat denganNya ataupun Nabi utusanNya,
sebagaimana firmanNya:
“Dan sesungguhnya masjid-masjid adalah kepunyaan
Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun didalamnya disamping
(menyembah ) Allah..” (Al-Jin:
18)
Konsep yang ketiga: Jika sudah menjadi orang yang
taat kepada Rasul Allah, dan bertauhid kepada Allah, maka konsekwensi
berikutnya yang harus dipahami adalah prinsip Wala’ dan Bara’. Artinya
loyalitasnya hanya diberikan kepada Allah dan RasulNya dan orang-orang yang
beriman. Sebaliknya ia tidak memberikan kecintaan dan kasih sayangnya kepada
siapapun yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun kerabat terdekatnya.
Saudara-saudara kaum Muslimin yang berbahagia.
Itulah hakikat Islam yang dengan ucapan singkat
berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dengan cara mentauhidkan-Nya;
bersikap patuh terhadapNya dengan cara menjalankan ketentuan-ketentuanNya dan
bersikap membebaskan diri mem-benci dan memusuhi kemusyrikan beserta para
pendukungnya.
0 komentar:
Posting Komentar