MATERI X
HAL MEMBACA RA’ (ر)
Cara membaca raa’ ada itu
tiga macam:
1. Yang di
tebalkan (مُفَخَّمَة) yaitu:
a.
Raa’ Fathah (رَ), contoh : رَبَّنَا
b.
Raa’ dhammah (رُ),
contoh : حَرَّمَ
c.
Raa’ sukun (رْ) sedang huruf sebelumnya berbaris fathah (--َ--) atau dhommah (--ُ--), contoh: مَرْضِيَّةُ
d. Raa’
sukun (رْ) sebelum
kasroh (--ِ--)
tetapi kasroh itu bukan asli dari asal perkataan contoh: اِرْجِعُوْا . اِرْحَمُ
e.
Raa’ sukun (رْ) huruf sebelumnya juga kasroh yang asli (-ِ-) tetapi sesudah raa’ itu ada salah satu dari huruf isti’laa’ (اِسْتِعْلاَء) yang tujuh yaitu: kha’ (خ), shod (ص), ghoin
(غ), dhod (ض), tha’ (ط), dan dzo’ (ظ), yang
tidak berharakah huruf isti’laa. Dalam satu kalimat bunyinya: (خُصَّ
ضَغْطٍ قِظْ)
Contohnya: قِرْطَاسٌ
. مِرْ صَادٌ . فِرْقَةٌ
2. Yang tipis
(مُرَقَّثَةُ) yaitu:
a.
Apabila raa’ tadi berharkat kasroh (رِ) baik pun dalam permulaan perkataan atau pertengahan atau
penghabisan baik pada kata kerja (فِعْلٌ) atau kata benda (ِاسْمٌ).
Contohnya: رِزْقٌ
. أَرِنَا . الفَجْرُ
b.
Apabila sebelum raa’ ada yaa’ sukun (ىْ).
Contoh: خَيْرٌ
. قَدِيْرُ
c.
Apabila sebelum raa’ sukun (رْ) itu huruf yang berharakat kasroh (-ِِِِِِِِ-) yang asli tetapi yang sesudahnya bukan huruf isti’laa’ (اِسْتِعْلاَءُ).
Contohnyaأَنْذِرْهُمْ
. فِرْ عَوْنَ:
3. Yang boleh
dibaca tebal dan tipis yaitu: raa’ sukun (رْ) dan huruf yang sebelumnya berharakat kasroh (-ِ-) sesudahnya ada salah satu huruf isti’laa’ yang berharakat
kasroh (-ِ-)
Contohnya: مِنْ
عِرْضِهِ . بِحِرْصٍ
0 komentar:
Posting Komentar